Connect with us

DAERAH

Wujudkan Ketahanan Pangan Keluarga,TKSK Kec. parungponteng Ajak KPM Tanami Lahan Pekarangan Dengan Tanaman Pangan.

Published

on

Pewarta : Ihsan

Parungponteng,Kabartasela.com – Food Agriculture Organization (FAO) dan International Food Policy Research Institute (IFPRI) menyatakan bahwa pandemi Coronavirus Disease 2019 (COVID-19) dapat menyebabkan krisis pangan baru yang berdampak pada ketahanan pangan suatu negara, khususnya di negara berkembang seperti Indonesia.

Untuk mengantisipasi hal tersebut, pemerintah Indonesia melalui Badan Ketahanan Pangan, Kementerian Pertanian memiliki program Gerakan Sadar Pangan Beragam, Bergizi Seimbang, dan Aman (B2SA) dimana gerakan Sadar Pangan B2SA merupakan implementasi pangan keluarga yang dilakukan melalui pemilihan bahan pangan sehat dan bergizi sehingga memiliki peran dalam menjaga berat badan, meningkatkan ketahanan tubuh terhadap penyakit.

Sebagai perwujudan pemberdayaan masyarakat, ketahanan pangan, dan perbaikan ekonomi pasca covid 19 Sukmana S. Sos sebagai ketua perkumpulan petani sayuran milenial dan TKSK kecamatan Parungponteng Kabupaten tasikmalaya memberikan contoh khususnya kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM)binaannya umumnya kepada masyarakat luas dengan melaksanakan budidaya tanaman sayuran berupa mentimun, labu siam, cabai dan bawang daun.

TKSK Kec. Parungponteng Sukmana S. Sos melaksanakan kegiatan ini karena melihat potensi sumber daya alam yang melimpah dan kondisi geografis serta mayoritas penduduk kecamatan parungponteng dan sekitarnya masih berpropesi sebagai petani dan kaum milenial yang masih banyak yang belum tertarik pada dunia pertanian walaupun dengan karakteristik berbeda di setiap wilayahnya.

Kedepan diharapkan para KPM maupun masyarakat khususnya kaum milenial lebih banyak yang melaksanakan penanaman berbagai tanaman sayuran untuk memenuhi kebutuhan keluarga tidak perlu lahan luas bisa ditanam di polybag atau pot guna memanfaatkan pekarangan rumah dan jika hasilnya melimpah bisa dijual untuk menambah penghasilan keluarga.

“Dengan menanam kebutuhan sayuran sendiri jelas kualitas sayuran lebih sehat terlebih tidak menggunakan pupuk kimia semua yang dihasilkan adalah sayuran organik”,pungkasnya. (Ihsan)

Advertisement
error: Content is protected !!